Setiap orang pasti melakukan kesalahan baik itu disengaja atau tidak. Untuk orang yang benar-benar ingin merubah diri dan tidak ingin melakukan kesalahan yang sama, sudah sepatutnya dimaafkan.
Memaafkan tidak hanya menyenangkan bagi orang yang dimaafkan tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan orang yang memaafkan. Secara ilmiah memaafkan memberikan manfaat untuk mental maupun fisik.
Seperti yang dipublikasikan oleh Mayo Clinic dan Telegraph, manfaat kesehatan dari memaafkan kesalahan orang lain diantaranya:
1. Terhindar dari penyakit darah tinggi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di university of california, San Diego ditemukan bahwa kemungkinan lonjakan tekanan darah resikonya lebih rendah pada orang-orang yang bisa memaafkan orang lain dan melepaskan amarahnya.
Dalam penelitian yang melibatkan 200 orang relawan ini peneliti meminta relawan untuk memikirkan saat temannya menyinggung perasaan. Setengah dari relawan itu diminta untuk memikirkan mengapa hal itu bisa membuatnya marah sedangka setengah relawan yang lain didorong untuk memaafkan temannya tersebut. Para peneliti menemukan bahwa orang yang marah tekanan darahnya naik lebih besar dibanding orang yang pemaaf.
2. Menurunkan resiko penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang
Memaafkan adalah suatu proses berdamai dengan diri sendiri. Orang pemaaf akan merasa lebih rileks dan menerima kondisi yang sedang dijalani.
Kondisi mental yang rileks inilah yang membuat orang terhindar dari risiko penyalahgunaan obat terlarang dan alkohol. Penyalahgunaan obat dan alkohol umumnya dilakukan oleh orang yang pendendam sehingga mencari pelampiasan atas emosi negatifnya.
3. Menurunkan resiko serangan jantung
Para peneliti telah membuktikan bahwa permintaan maaf bisa meningkatkan kesehatan jantung. Seperti disebutkan diatas bahwa kemarahan dapat meningkatkan tekanan darah, lebih lanjut orang yang mengalami perlakuan kasar meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Tetapi saat mendengarkan kata maaf maka tekanan darah akan turun lagi.
Dalam penelitian ini tekanan darah yang diukur adalah diastolik yaitu tekanan darah saat serambi jantung berkontraksi dan bilik jantung istirahat atau tekanan darah antara dua detak jantung. Jika tekanan ini tinggi dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke.
4. Mengurangi stres dan depresi
Penelitian yang dipublikasikan di Personality and Social Psychology Bulletin diberitakan bahwa memaafkan memiliki dampak positif dalam mengurangi gejala depresi. Memaafkan juga memperbaiki hubungan dan mengembalikan pikiran positif.
5. Meningkatkan kekebalan tubuh
Penelitian yang dilakukan di The Institute of Human Virology merupakan pusat dari University of Maryland Institute Bioteknologi mengungkapkan bahwa sikap psikologis khususnya memaafkan berpengaruh terhadap imunitas tubuh.
Penelitian ini melibatkan 200 orang penderita HIV positif. "Ini adalah hipotesis bahwa kemampuan untuk memaafkan, untuk melepaskan pikiran dan perasaan marah, dapat meningkatkan kemampuan alami tubuh untuk kembali merangsang sistem fisiologis kembali ke tingkat yang lebih homeostasis normal," jelas Dr Temoshok. Keadaan homeostatis ini sangat penting dalam memperlambat perkembangan AIDS dan mempertahankan kualitas hidup yang lebih tinggi."
0 comments:
Post a Comment