Ternyata orang yang menderita penyakit tipes tidak harus mengkonsumsi bubur. Masalah bubur adalah salah satu rahasia yang ada dalam penyakit tipes. Kenapa bubur tidak harus dijadikan sebagai menu utama? Kira-kira apa rahasia yang lainnya, berikut penjelasannya:
1. Menu wajib penderita tipes tidak harus bubur.
Sangat identik sekali bahwa penyakit tipes harus mengkonsumsi makanan dari bubur. Dan untuk buburnya sendiri masih harus disaring lagi sampai sehalus mungkin. Menurut banyak orang, “supaya ususnya tidak bertambah sakit”. Tidak hanya itu saja, penderita pun harus menjalani berbagai pantangan. Tidak boleh memakan beberapa jenis makanan. Akhirnya penderita hanya mengkonsumsi bubur serta lauk pauk yang seadanya. Adanya kondisi seperti ini menyebabkan anak yang menderita penyakit tipes akan melakukan penolakan terhadap makan tersebut.
Disamping itu, kandungan kalori yang terdapat dalam sepiring bubur lebih sedikit dibandingkan nasi. Kandungan kalori yang terdapat dalam sepiring bubur sekitar 80 sampai 100 kalori, dan untuk sepiring nasi empat kali lebih banyak. Jadi, bubur tidak hanya membuat anak kehilangan nafsu makan, tetapi juga membuat anak menjadi lemas. Dapat dipastkan jika asupan gizi kurang akan berakibat pada lamanya waktu penyembuhan.
Dahulu, penderita tipes diwajibkan untuk memakan bubur, alasanya takut terjadi gangguan pencernaan maupun perdarahan dalam usus. Pandangan ini nampaknya harus diluruskan. Karena, gangguan pencernaan yang disebabkan bakteri salmonella typhi terjadi di usus halus. Perlu Anda ketahui, untuk makanan yang masuk ke usus halus bentuknya sudah cair, hal ini karena sudah melalui beberapa proses pencernaan mulai dikunyah dimulut, diproses dalam lambung dan kemudian ke usus halus.
Sebenarnya, penderita penyakit tipes tidak mempunyai pantangan terhadap makanan yang tidak lembek, namun ada beberepa jenis makanan yang perlu dihindari, seperti makanan yang berserat tinggi, contohnya buah dan sayur-sayuran. Namun bila diberikan sedikit masih ada toleransi. Dan juga beberapa jenis makanan yang dapat menimbulkan kontraksi pencernaan, seperti makanan yang asam dan pedas. Dianjurkan jenis makanan yang perlu dikonsumsi penderita tipes, seperti makanan tinggi protein, contoh telur, daging, susu, tempe, dan tahu. Diharapkan anak mempunyai nafsu makan kembali sehingga proses penyembuhan pun akan lebih cepat.
2. Harus Istirahat
Supaya cepat sembuh, penderita harus lebih banyak beristirahat pada tempat tidur. Bila penderita memerlukan buang air, sebisa mungkin untuk tidak beranjak dari tempat tidurnya. Suhu bisa naik bila terlalu banyak pergerakan. Bahkan bila terlalu berlebihan dalam bergerak bisa menyebabkan risiko usus pecah.
3. Tes Widal yang Positif Tidak Selamanya Tipes
Tes widal adalah tes yang paling sering digunakan untuk mengidentifikasi apakah seseorang telah trinfeksi virus apa belum. Bila hasilnya positif, maka bisa dipastikan terkena virus. Dan bila tidak ada dimungkinkan penderita mengidap penyakit lain. Namun, seseorang yang dinyatakan positif dengan tes widal tidak selalu terjangkit tipes. Hal ini karena orang yang sehat saja bila dites widal akan menunjukan hasil positif.
Namun, bukan berarti tes widal yang dilakukan diragukan tingkat akurasinya. Bila tes yang dilakukan pada waktu yang tepat, dan diagnosis klinis yang dilakukan benar, maka akan sangat mudah untuk mendeteksi penyakit tipes. Idealnya tes widal dilakukan sesudah hari ke 5 atau ke 6, setelah gejala klinis seperti demam dialami oleh penderita. Hasilnya tidak akan akurat bila dilakukan sebelum gejala klinis tersebut. Untuk memudahkan medeteksi penyakit tipus, diperlukan suatu kombinsi antara deteksi gejala dengan tes widal.
Disamping itu, ada tes yang tingkat keakuratannya lebih tinggi dari tes widal, yaitu tes Tubexr. Tes ini adalah tes imunologi. Beberapa penelitian menjelaskan, bila dibandingkan dengan tes widal tes ini memiliki sensitivitas yang lebih baik.
4. Tipes Merupakan Penyakit Bukan Gejala
Diagnosis yang dilakukan dokter harus jelas dan tegas, apakah pasien terkena penyakit tipes ataukah tidak. Gejala penyakit tipes harus dikenali dengan baik, bila demam yang terjadi antara 5 sampai 6 hari hilang dan timbul maka dimungkinkan penderita terkena tipes. Kemungkinan tidak terjangkit virus dapat dilihat dari gejala demam yang turun setelah 3 hari. Demam juga banyak disebabkan oleh penyakit infeksi lain. Kepastian demam tifoid sangat sulit dipastikan pada hari-hari pertama terjadi demam. Penyakit lain yang dapat menyebabkan demam, diantaranya morbili, dengue, flu, dll.
5. Tipes Dibawa Melalui Carrier
Ada beberapa orang yang secara fisik terlihat sehat namun mempunyai potensi untuk menularkan penyakit tipes. Mereka sering disebut juga sebagai pembawa penyakit tipes. Walaupun sudah dinyatakan sehat, tidak berarti mantan penderita terbebas dari bakteri tipes, kemungkinannya mereka masih menyimpan bakteri ini dalam tubuhnya. Kemampuan bakteri untuk bertahan bisa mencapai berbulan-bulan, bahkan sampai bertahun-tahun. Kondisi ini terjadi karena sebagian bakteri yang ada bersembunyi di dalam kantong empedu. Bakteri ini bisa saja keluar bersama tinja. Oleh sebab itu, bakteri ini mampu menyebar melalui tinja atau air seni penderita.
0 comments:
Post a Comment