Tes Kesehatan yang Tidak Perlu Dilakukan

Di Amerika Serikat ada beberapa asosiasi kesehatan yang menolak pendapat tentang, cara mendapatkan hasil yang baik diperlukannya pemeriksaan kesehatan yang banyak pada pasien. Contoh asosiasi yang menolak pendapat itu ialah American College of Cardiology dan American Society of Clinical Oncology sekitar 375.000 dokter yang terwakili dalam asosiasi itu.

Kemudian dari asosiasi ini disusun sebuah pedoman tentang pemeriksaan kesehatan yang tidak perlu digunakan. Kemunculan rekomendasi ini di dasarkan pada Negara Amerika yang banyak mengeluarkan biaya untuk perawatan medis namun hasil secara keseluruhan masih biasa-biasa saja jika dibandingkan dengan beberapa Negara maju lainnya.

Tentunya hasil dari rekomendasi ini akan banyak memunculkan kontroversi dan menimbulkan pertanyaan mengapa kemoterapi dan jenis perawatan lain tidak digunakan untuk menyembuhkan pasien penyakit kanker yang agresif seperti kanker paru-paru atau kolorekta. Memang pemberian kemoterapi sekali saja pada kanker ini tidak akan berimbas atau berefek apapun.

Menurut Dr Christine Cassel selaku presiden American Board of Internal Medicine, “Tujuannya adalah untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu tanpa merugikan pasien. Manfaat lainnya adalah menghindari risiko yang berhubungan dengan tes medis, misalnya terkena radiasi. Kami melakukan ini karena kami pikir pemeriksaan kesehatan tidak diperlukan jika masalahnya sudah dapat disingkirkan.”

Ada beberapa tes kesehatan yang tidak perlu diberikan, berikut daftarnya:
  1. Pemberian CT Scan (Computed Tomography) atau MRI (Magnetic Resonance Imaging) pada orang pingsan namun gejala neurologis tidak terlihat, kata American College of Physicians.

  2. Untuk mendiagnosis gejala osteoporosis dilakukan pemindaian kepadatan tulang pada wanita yang umurnya kurang dari 65 tahun dan pria yang umurnya kurang dari 70 tahun yang tidak mempunyai faktor risiko penyakit, ujar American Academy of Family Physicians (AAFP).

  3. Tes pencitraan yang diberikan pada pasien yang menderita nyeri punggung di area bawah sejak enam minggu dari munculnya gejala, terkecuali ada penemuan gangguan neurologis berat yang dapat berbahaya, ujar AAFP.

  4. Dilakukannya pap smear pada perempuan yang umurnya kurang dai 21 tahun yang disebabkan kelainan pada saat masih remaja dan dengan sendirinya akan hilang, ujar AAFP.

  5. Orang yang mengalami sakit kepala biasa diberikan tes pencitraan, ujar American College of Radiology.

  6. Pemberian pencitraan tes tekanan jantung pada orang dewasa yang tidak mempunyai gejala atau faktor risiko penyakit jantung. Sebaiknya tes diberikan pada pasien yang mempunyai risiko penyakit jantung, diabetes dan umur pasiennya mencapai 40 tahun lebih serta pada pasien arteri perifer, ujar American College of Cardiology.

  7. Pemberian antibiotik pada pasien infeksi sinus, biasanya untuk beberapa minggu pasien akan sembuh sendiri tanpa pengobatan. Penyebab dari infeksi sinus adalah virus sehingga pemberian antibiotic tidak akan berdampak signifikan, ujar American Academy of Allergy, Asthma & Immunology.

  8. Pemeriksaan pada usus besar atau kolonoskopi dengna kurun waktu 10 tahun pada pasien yang telah berumur sama dengan atau lebih dari 50 tahun yang sudah diperiksa tapi hasilnya negatif, ujar American Gastroenterological Association.

  9. Dilakukannya pemeriksaan rutin untuk mendiagnosa penyakit kanker dalam pasien dialysis yang mempunyai harapan hidup kecil dan tidak mempunyai risiko gejala kanker. Tes ini hanya menyebabkan stres pada pasien dan tidak akan meningkatkan harapan hidup pasien, ujar American Society of Nephrology.
Pencitraan PET serta CT untuk penderita kanker prostat dan payudara tidak akan menemukan metastasis dan tidak dapat mendeteksi kanker atau meningkatkan harapan hidup penderita kanker payudara.

Menurut ahli kanker dari Boston, Dr Lowell Schnipper yang terlibat dalam penyusunan pedoman ini, mengatakan “Tetapi tes pencitraan yang mahal ini seringkali mendeteksi perubahan sel sebagai kanker sehingga membuat dokter melakukan prosedur bedah yang tidak perlu atau memberikan pengobatan yang justru dapat mempersingkat hidup.”

Tes scan atau pencitraan tidak akan memberikan manfaat apapun untuk 99 persen pasien kanker pada stadium awal yang mempunyai gejala kanker prostat kecil. Hal ini di dasarkan pada penelitian.

Pencitraan ataupun tes darah dapat memberikan harapan hidup bagi mereka yang menderita kanker payudara yang sudah terobati. Tapi kekambuhannya sering ditemukan dengan pemeriksaan fisik.

“Mengapa dokter terus melakukan pemeriksaan ini? Kebanyakan dokter memang menyadari bahwa tes ini tidak bermanfaat bagi pasien Tapi dalam pengalaman saya sendiri mengobati pasien kanker payudara, kadang-kadang ketika saya menjelaskan bagaimana prosedur ini tidak membantu pasien, pasien akan berkata, 'pemeriksaan ini akan membantu saya tidur nyenyak di malam hari'. Dan saya pun melakukannya," ujar Scnipper.

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2013 Solusi Kesehatanku. | Tes Kesehatan yang Tidak Perlu Dilakukan | Powered by Blogger.