Awas! Bahaya Penyakit Difteri

[caption id="attachment_1621" align="alignleft" width="202" caption="Penyakit Difteri"][/caption]

Penyebab penyakit difteri bersumber dari bakteri Corynebacterium diphtheria, yang dapat mempengaruhi selaput lendir dan tenggorokan. Penyebab sakit tenggorokan, kelenjar bengkak, lemas dan demam biasanya disebabkan difteri. Keadaan seperti itu bisa sangat fatal dan pada akhirnya dapat berujung pada kematian.

Difteri atau yang disebut juga penyakit infeksi akut yang terjadi di saluran pernafasan dan dapat mengakibatkan kematian. Penyakit ini sekarang sudah mulai mewabah di daerah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Disebutkan dari data Dinas Kesehatan (Dinkes), bahwa tercatat sebanyak 60 orang dari Januari sampai awal Mei 2012 yang terjangkit penyakit yang disebabkan bakteri Corynebacterium diphtheria.

Dari jumlah pasien difteri tersebut, ada dua pasien di puskesmas Kabupaten Bondowoso yang meninggal dunia karena dua pasien tersebut menolak untuk dibawa ke RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo alasannya karena takut bila ditempatkan di ruang isolasi.

Menurut dr Khusnul selaku Kepala Bidang P2PL (Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan) bahwa, proses penularan penyakit yang disebabkan bakteri ini sangat cepat. Penyakit difteri harus segera diobati karena jika sampai terlambat dapat menyebabkan kematian.

Di duga asal penyakit ini dari luar kabupaten, penyakit ini menyerang saluran pernafasan atas dan pada saluran pernafasan membentuk membran sel yang dapat berakibat terjadinya penyumbatan saluran pernafasan.

“Bahkan, dampak dari penyakit difteri ini, juga dapat menimbulkan keracunan karena endotoksin kuman dapat menyerang jantung yang mengakibatkan myocarditis atau kematian. Selain menyerang saluaran pernafasan, jika dibiarkan, racun penyakit difteri ini akan menyerang otot jantung, ginjal serta jaringan syarafnya,” ujar Khusnul, pada Selasa (15/5/2012).

Khusnul menambahkan, gejala awal penyakit difteri biasanya terjadi sakit demam ringan dengan keadaan awal terasa nyeri pada tenggorokan dan disertai batuk, serta pada saluran pernafasan terdapat membran sel. Bila kondisinya semakin parah penderita difteri akan mengalami mimisan dan sesak nafas.

Menurut dr Abdoer Rahem Situbondo Iir Nadhiroh selaku Humas RSUD mangatakan, dalam sepekan terakhir ini ada 3 pasien yang tercatat menjalani rawat inap karena disebabkan penyakit difteri.

Dari beberapa sumber dan informasi yang di dapat, ada beberapa faktor dan risiko yang di miliki penyakit difteri. Berikut faktor dan risiko itu.

Risiko untuk orang-orang yang dapat tertular difteri:

  1. Orang dewasa dan anak-anak yang tidak memperoleh imunisasi baru.

  2. Kondisi orang yang hidup dalam tempat tinggal yang penuh dan sesak serta tidak sehat.

  3. Orang-orang yang mempunyai sistem kekebalan yang kurang atau gangguan sistem kekebalan.

  4. Siapa saja yang datang ke tempat yang endemik dengan difteri.


Di Negara maju seperti Eropa dan Amerika jarang sekali terjadi difteri, karena selama beberapa dekade telah mewajibkan  imunisasi pada anak-anak. Memang difteri sering terjadi di Negara-negara yang sedang berkembang di mana tingkat kesadaran imunisasinya masih rendah seperti contoh yang terjadi di Jawa Timur.

 

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2013 Solusi Kesehatanku. | Awas! Bahaya Penyakit Difteri | Powered by Blogger.