Kemandulan Dapat Di Sebabkan Kutu di Organ Intim

Di dalam organ intim ternayata ada kutu yang dapat hidup dan sering disebut trikomonas vaginalis. Apabila tidak diobati dengan segera organisme ini dapat menular.

Parasit yang hidup di dalam organ intim yang tidak higienis disebut dengan trikomonas vaginalis. Dikatakan menderita trikomoniasis apabila terserang parasit itu. Penyakit menular ini disebabkan karena kebiasaan melakukan seks tanpa menggunakan pelindung dengan lebih dari satu pasangan.

Menurut Dr dr Nur Rasyid SpU, ahli urologi dari Rumah Sakit ASRI, trikomonas vaginalis disebut juga dengan parasit. Melalui hubungan seksual penyakit ini dapat menular. Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap trikomoniasis adalah penyebab penularan penyakit ini.

Dalam Miss V yang tidak bersih, parasit trikomonas vaginalis bertahan hidup. Karena suasana yang lembab, parasit ini hidupnya bertahan di dalam Miss V. Apabila seorang wanita yang terserang penyakit ini sering berganti-ganti pasangan dan akan menularkannya kepada pria yang berhubungan dengannya. Ini sangat berbahaya karena tingkat penularan penyakit ini bisa sangat tinggi.

Biasanya parasit ini hidup di dalam saluran Miss V wanita. Sedangkan untuk lelaki yang terserang, parasit ini akan hidup di saluran kencing.

Seseorang yang terserang parasit ini biasanya tidak mengalami suatu gejala, ujar lebih lanjut Dr Nur. Seorang laki-laki yang terserang parasit ini akan lebih terasa karena ada rasa tak nyaman saat berhubungan, dibandingkan dengan seorang wanita yang terserang penyakit ini karena tidak mengalami gejala.

Si penderita biasanya tidak mengetahui kalau sedang terkena penyakit ini, saran dokter Nur untuk mewaspadainya yaitu setiap pasangan melakukan pemeriksaan rutin. Pencegahan terhadap laki-laki dapat dilakukan dengan tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan pelindung saat bersenggama. Pencegahan yang dapat dilakukan seorang wanita dapat dilakukan dengan check-up secara teratur, seperti pap smear.

Trikomoniasis dapat menimbulkan keluarnya cairan dari organ intim seseorang, walaupun sering kali tidak bergejala. Hal ini dapat terjadi pada siapa saja karena penyakit ini menyerang orang dari berbagai usia yang aktif secara seksual.

Pada seorang wanita, di dalam dan sekitar Miss V dapat terjadi peradangan yang disebabkan oleh penyakit ini, yang dapat menimbulkan sistitis. Pada pria, infeksi yang terjadi kadang menimbulkan peradangan ringan uretra atau tanpa keluarnya nanah.

Sering kali ditemukan hanya pada pemeriksaan apus rutin dan beberapa wanita tidak mengalami gejala dan infeksi, apabila gejala memang timbul, itu mungkin berupa:

- Dari Miss V keluar cairan yang banyak, kuning, berbusa, dan berbau tidak enak dari Miss V

- Peradangan Miss V yang terasa nyeri

- Terasa gatal dan nyeri vulva (kulit di sekitar mulut Miss V) terasa gatal dan nyeri

- Rasa terbakar saat buang air kecil

- Rasa tidak nyaman saat sanggama

Pria juga mungkin tidak menunjukkan gejala, tapi jika timbul, gejalanya berupa:

- Rasa nyeri saat buang air kecil

- Keluarnya cairan dari Mr P

Dengan meminum obat antiparasit dari dokter, penyakit ini dapat diobati.