Keringat yang berlebih sering menimbulkan masalah, selain menimbulkan bau badan juga menyebabkan perasaan tidak nyaman dan kurang percaya diri. Keringat diproduksi oleh kelenjar keringat/kelenjar sebacea. Letaknya berada di jaringan bawah kulit. Kelenjar keringat memproduksi cairan keringat dari susunan syaraf otonom, yang bekerja diluar kesadaran manusia (contoh: adanya detak jantung, gerak usus, gerak nafas serta keinginan buang air kecil atau besar).
Tips mengurangi keringat berlebih:
- Hindari Mengkonsumsi Makanan Pedas: Bahan kimia yang terkandung dalam makanan pedas dapat menyebabkan suhu tubuh meningkat sehingga otak bereaksi cepat dan mengeluarkan keringat berlebih. Untuk itu hindari asupan jenis makanan ini.
- Diet dan olahraga: Umumnya mereka yang mengalami obesitas cenderung mudah berkeringat dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan normal. Asupan makanan yang berlebih menjadi penyebab keringat berlebih, karena makanan tersebut sulit dicerna sehingga metabolisme tubuh bekerja lebih keras dan suhu tubuh pun memanas. Untuk itu ganti menu makanan dengan berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.
- Konsumsi buah anggur: Buah anggur memiliki kemampuan untuk menjaga suhu tubuh tetap normal. Jus anggur ini bisa diganti dengan jus tomat karena komposisi hampir sama dengan anggur. Kedua buah tersebut baik untuk menghilangkan keringat secara alami
- Hindari minuman berenergi dan kopi: Karena dapat mempercepat laju sistem syaraf yang berperan penting dalam meningkatkan suhu tubuh
- Gunakan Tawas untuk membatasi keringat di ketiak: Tawas bisa membuat ketiak anda tetap kering dan tidak lembab. Untuk itu gunakan setiap saat agar ketiak anda tetap kering, maka produksi keringat pada lipatan ketiak tidak tercampur dengan bakteri.
- Kenakan busana yang terbuat dari bahan katun atau wool, dan hindari bahan sintesis: Bahan katun atau wool dapat menjaga sirkulasi udara sehingga tubuh mudah bernafas. Jenis bahan ini mudah menyerap keringat berlebih sehingga menghindari tubuh dari bau badan.
- Makanan atau minuman tertentu yang mengandung kafein atau alkohol bisa membuat kita berkeringat. Makanan pedas juga bisa menyebabkan berkeringat.
- Obat-obatan: Seperti beberapa obat anti-psikosa yang digunakan untuk mengobati kelainan jiwa, morfin, tiroksin dosis tinggi dan overdosis obat pereda nyeri (misalnya aspirin dan asetaminofin).
- Menopause: Wanita yang memasuki masa menopause bisa mengalami hot flashes, dimana terjadi peningkatan suhu kulit yang disertai dengan keringat dan kegerahan. Hal ini terjadi karena adanya penurunan kadar estrogen.
- Hipoglikemia: Kadar gula darah yang rendah sering dijumpai pada penderita diabetes yang mengkonsumsi insulin atau obat anti-diabetes-oral. Gejala awalnya adalah berkeringat, badan gemetaran, lemah, lapar dan mual. Hipoglikemia juga bisa terjadi setelah makan, terutama pada orang-orang yang telah menjalani pembedahan lambung atau usus.
- Demam: Terjadi jika suhu tubuh naik sampai diatas batas normal. Demam bisa terjadi pada berbagai jenis infeksi batreri dan virus. Pada saat suhu tubuh mulai turun kembali, bisa disertai dengan keringat yang berlebihan.
- Hipertiroidisme: Kadang kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang banyak. Hal ini bsa menyebabkan penurunan berat badan, denyut jantung yang cepat atau tidak teratur, gelisah, peningkatan kepekaan terhadap panas dan keringat yang berlebihan.
- Serangan jantung: Terjadi jika aliran darah ke otot jantung berkurang. Gejalanya adalah nyeri dada yang menyebar ke bahu, lengan atau punggung, sesak nafas dan keringat berlebihan.
- Tuberkulosis: Gejalanya adalah berkeringat di malam hari.
- Malaria: Gejala malaria berhubungan dengan siklus hidup parasit penyebabnya. Pada awalnya penderita menggigil, sakit kapala, mual dan muntah; ketika suhu tubuh mulai turun, akan keluar banyak keringat.
0 comments:
Post a Comment