Tumbuhan lidah buaya (Aloe vera Linn atau Aloe barbadensis) berdaun tunggal berbentuk taji, ujung runcing, pangkal memeluk batang, tepi daun bergerigi, tebal berdaging, dan mudah patah. Permukaan daun berwarna hijau dan berbintik putih.
Lidah buaya bersifat dingin dan berkhasiat sebagai penurun kadar gula, pengontrol tekanan darah, antibiotik, dan analgesik (pereda sakit). Zat aloin dalam lidah buaya berfungsi sebagai pencahar.
Pemakaian lidah buaya lebih ditekankan sebagai immunotherapy dengan menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan kanker dan ditunjang oleh khasiatnya sebagai antinflamasi (antiradang). Fungsi ini berkaitan dengan senyawa polisakarida yang terkandung dalam gel daunnya. Sementara itu, daun lidah buaya memiliki khasiat sebagai antikanker dan antitumor.
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa pahit, dingin. Anti radang, pencahar (Laxative), parasitiside. Herba ini masuk ke meridian jantung, hati dan pancreas. KANDUNGAN KIMIA: Aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin, aloenin, aloesin.
Ramuan lidah buaya
Bahan: Satu buah pelepah lidah buaya yang sudah tua berukuran sedang, dibuang durinya, tapi jangan buang kulitnya.
Cara Membuat: Potong-potong dan rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Air rebusan lidah buaya diminum 3 kali sehari. Setiap kali hendak minum, Anda harus membuat rebusan baru. @
Hipertensi+diabetes VS Lidah Buaya
Labels:
kanker dan diabetes
0 comments:
Post a Comment